Disaat kalian bertiga membaca lembaran ini, pasti
kalian sudah dewasa, sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Putri – putriku,
ayah yakin sekarang mungkin salah satu diantara kalian sudah ada yang bekerja
dan pasti sudah mendapatkan cita – citanya.
Dulu pernah terbayangkan oleh ayah disaat kalian
telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik jelita. Disaat ayah telah tua dan
tak bekerja lagi, ayah hanya menunggu didepan teras duduk manis ditemani
segelas teh, menanti putri sulungku yang baru pulang kerja. Tersirat wajah
lelah putriku yang bekerja keras seharian untuk membahagiakan keluarganya, ayah
melambai penuh senyum menyapa putriku yang segera berlari ke arah ayah dan
memeluk ayah. Dan berkata.
“ Kakak baru pulang? Pasti lelah masuklah ibumu
telah membuatkan teh hangat untuk mu.”
Putriku menjawabnya dengan senyum dan segera
mematuhi apa yang ayah bilang. Ayah tetap diteras menunggu kedua putrinya yang
baru pulang dari sekolah. Ayah melakukan hal yang sama. Melambai dengan senyum
menyapa kedua putrinya.
“ Kalian baru pulang, pasti hari disekolah sangat
melelahkan, masuklah ibumu sudah menunggu.”
Putrinya hanya senyum menjawab dan segera mematuhi
ayahnya. Ayah juga pernah berkhayal menyaksikan putri ayah menikah dan ayah
berada disamping kalian putri – putriku menjadi wali di pernikahan kalian,
berdiri dipelaminan menyalami tamu – tamu yang mengucapkan “ SELAMAT BAHAGIA ”
untuk putriku dan suaminya.
Tapi semua itu hanya hayalan ayah saja. Yang tak
bisa terpenuhi karena dokter telah memvonis bahwa umur ayah tak akan lama lagi.
Penyakit yang ayah derita semakin menggerogoti tubuh
ayah yang sudah semakin lemah tak berdaya. Penyakit gagal ginjal yang ayah
derita memang sudah tidah bisa diobati lagi, sehingga ayah hanya bisa pasrah
dan ikhlas atas apa yang terjadi terhadap ayah. Ayah sudah ikhlas sewaktu –
waktu ayah dipanggil oleh – Nya.
Putri – putriku hanya satu pesan yang ingin ayah
sampaikan tolong jaga ibu dan teruslah belajar dan gapailah semua cita – cita kalian.
Putri – putriku ayah sangat menyayangi kalian bertiga. Jadilah seperti yang
ayah impikan.
Disaat kalian membaca lembaran ini mungkin ayah
sudah tidak ada disamping dan bersama kalian.
= TAMAT =
*
Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.
PERHATIAN!!
Jika
hendak mengcopy-paste cerpen ini dari blog ini, mohon disertakan sumbernya dari
http://bosemga.blogspot.com . dan cerpen ini
bukan saya yang membuatnya tapi teman saya yang bernama : FARADILLA TSANIYAH,
dan saya disini untuk mempublikasikannya.
Terima Kasih
Telah Berkunjung...
0 komentar:
Post a Comment
Tolong berkomentar dengan baik dan sopan.
Terima Kasih