20 February 2015


Disaat kalian bertiga membaca lembaran ini, pasti kalian sudah dewasa, sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Putri – putriku, ayah yakin sekarang mungkin salah satu diantara kalian sudah ada yang bekerja dan pasti sudah mendapatkan cita – citanya.
Dulu pernah terbayangkan oleh ayah disaat kalian telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik jelita. Disaat ayah telah tua dan tak bekerja lagi, ayah hanya menunggu didepan teras duduk manis ditemani segelas teh, menanti putri sulungku yang baru pulang kerja. Tersirat wajah lelah putriku yang bekerja keras seharian untuk membahagiakan keluarganya, ayah melambai penuh senyum menyapa putriku yang segera berlari ke arah ayah dan memeluk ayah. Dan berkata.
“ Kakak baru pulang? Pasti lelah masuklah ibumu telah membuatkan teh hangat untuk mu.”
Putriku menjawabnya dengan senyum dan segera mematuhi apa yang ayah bilang. Ayah tetap diteras menunggu kedua putrinya yang baru pulang dari sekolah. Ayah melakukan hal yang sama. Melambai dengan senyum menyapa kedua putrinya.
“ Kalian baru pulang, pasti hari disekolah sangat melelahkan, masuklah ibumu sudah menunggu.”
Putrinya hanya senyum menjawab dan segera mematuhi ayahnya. Ayah juga pernah berkhayal menyaksikan putri ayah menikah dan ayah berada disamping kalian putri – putriku menjadi wali di pernikahan kalian, berdiri dipelaminan menyalami tamu – tamu yang mengucapkan “ SELAMAT BAHAGIA ” untuk putriku dan suaminya.
Tapi semua itu hanya hayalan ayah saja. Yang tak bisa terpenuhi karena dokter telah memvonis bahwa umur ayah tak akan lama lagi.
Penyakit yang ayah derita semakin menggerogoti tubuh ayah yang sudah semakin lemah tak berdaya. Penyakit gagal ginjal yang ayah derita memang sudah tidah bisa diobati lagi, sehingga ayah hanya bisa pasrah dan ikhlas atas apa yang terjadi terhadap ayah. Ayah sudah ikhlas sewaktu – waktu ayah dipanggil oleh – Nya.
Putri – putriku hanya satu pesan yang ingin ayah sampaikan tolong jaga ibu dan teruslah belajar dan gapailah semua cita – cita kalian. Putri – putriku ayah sangat menyayangi kalian bertiga. Jadilah seperti yang ayah impikan.
Disaat kalian membaca lembaran ini mungkin ayah sudah tidak ada disamping dan bersama kalian.

= TAMAT =

* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.

PERHATIAN!!
Jika hendak mengcopy-paste cerpen ini dari blog ini, mohon disertakan sumbernya dari http://bosemga.blogspot.com  . dan cerpen ini bukan saya yang membuatnya tapi teman saya yang bernama : FARADILLA TSANIYAH, dan saya disini untuk mempublikasikannya.
Terima Kasih Telah Berkunjung...

Telah lama ku menanti
Tau – tau hatinya telah berganti
Beralih mencintai sahabat sendiri
Sungguh sangat membekas dihati
               Pilu meneteskan air mata mengalir di pipi
               Pilu tak bersuara terdiam membisu
               Tak sedikit kata dapat terucap
               Di ujung lidah yang keluh
                            Meratap tiada guna
                            Menangis apalagi
                            Tak akan ada yang mendengar
                            Hanya terdiam dihati yang terasa sunyi
               Biarlah... biarlah... sahabat bahagia
               Diriku mengalah seakan tak tahu apa – apa
               Biarlah dia pergi menjauh bersama sahabat
               Diriku menanti yang baru

PERHATIAN!!
Jika hendak mengcopy-paste puisi ini dari blog ini, mohon disertakan sumbernya dari http://bosemga.blogspot.com  . dan puisi ini bukan saya yang membuatnya tapi teman saya yang bernama : FARADILLA TSANIYAH, dan saya disini untuk mempublikasikannya.
Terima Kasih Telah Berkunjung...

13 February 2015


Tanganmu yang
Kasar begitu lembut,
Wajahmu yang
Keriput begitu cantik,
           Kulitmu yang
           Hitam begitu putih,
           Rambutmu yang
           Putih begitu hitam,
Tubuhmu yang
Renta begitu kuat.
           Ibu...
Bagiku kelemahanmu adalah kekuatanku
Jika kau sakit aku akan selalu menjagamu
Jika kau menangis
Aku akan selalu menghapus airmatamu
           Aku akan selalu bersamamu...
Kau tak akan tergantikan oleh apapun
Karena kasih sayangmu kepadaku
Aka selalu terukir indag didalam
Hatiku...

* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.


Aku seperti rumbut liar
           Diantara bunga – bunga
Aku seperti benalu
           Diantara pohon – pohon
Aku seperti ulat
           Diantara dedaunan
Aku seperti penyakit
           Diantara mahluk hidup
Aku tak tau akan kemana
           Sampan ini akan aku kayuh
Berjalan menuju sang waktu
           Membuat aku
Mengetahui akan jati
           Diriku

* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.


Kepergianmu
           Menghancurkan batinku
Kepergianmu
           Meremukkan hatiku
Kepergianmu
           Bagai petir disiang hari
Kepergianmu
           Membuat aku menangis terseduh
Malam begitu gelap
           Tak ada satu bintang pun yang menghiburku
Jauh dilubuk hatiku
           Kau pasti akan kembali dari Kepergianmu

* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.

Rainbow,
        Itu indah
Rainbow,
        Itu cantik
Rainbow,
        Itu bagus
Rainbow,
        Itu ayu
Rainbow,
        Itu elok
Raibow,
Itu tak akan terpisahkan
Karena...
Rainbow itu seperti sahabat.


* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.


I’m hurting, baby, I’m broken down
I need your loving, loving, I need it now
When I’m without you
I’m something weak
You got me begging
Begging, I’m on my knees
I don’t wanna be needing your love
I just wanna be deep in your love
And it’s killing me when you’re away
Ooh, baby,
‘Cause I really don’t care where you are
I just wanna be there where you are
And I gotta get one little taste
Your sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me
I’m right here, ’cause I need
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me
My broken pieces
You pick them up
Don’t leave me hanging, hanging
Come give me some
When I’m without ya
I’m so insecure
You are the one thing
The one thing, I’m living for
I don’t wanna be needing your love
I just wanna be deep in your love
And it’s killing me when you’re away
Ooh, baby,
‘Cause I really don’t care where you are
I just wanna be there where you are
And I gotta get one little taste
Your sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me
I’m right here, ’cause I need
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your Sugar! (Your sugar!)
Yes, please (Yes, please)
Won’t you come and put it down on me
Yeah
I want that red velvet
I want that sugar sweet
Don’t let nobody touch it
Unless that somebody’s me
I gotta be a man
There ain’t no other way
‘Cause girl you’re hotter than southern California Bay
I don’t wanna play no games
I don’t gotta be afraid
Don’t give all that shy shit
No make up on, that’s my
Sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me (down on me!)
Oh, right here (right here),
‘Cause I need (I need)
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your sugar! (Sugar!)
Yes, please (Yes, please)
Won’t you come and put it down on me
Your sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me
I’m right here, ’cause I need
Little love and little sympathy
Yeah you show me good loving
Make it alright
Need a little sweetness in my life
Your sugar
Yes, please
Won’t you come and put it down on me
(Down on me, down on me)


Kalau Bosemgers mau download lagunya klik Disini

* Perhatian jika hendak mendownload lagu tunggu sekitar 5 detik lalu klik Skip Ad / Lewati dipojok kanan atas. Terima kasih

Kkochyanggiga nayo eodiseo nanayo
Yeogin kkochi eomneunde geudaebakke eomneunde

Gibuni johayo maeumi pyeonhaejyeoyo
Gyesok nareul geureoke ppanhi chyeodabwajwoyo

Ireon nacheoreom
Geudaega utneun moseup bogo sipeoyo
Ajik hanbeondo utji motaetjiman nan

Gareuchyeo juseyo baeugo sipeoyo
Saranghaneun bangbeobeul chaegeuro al suneun eomneun geojanha
Nal dowa juseyo
Geu saram baro geudaenikka
Sarangeul allyeomyeon naneun geudaega pillyohaeyo

Yeonpireul deureoyo geudaereul geuryeoyo
Igeot bakke aneunge hal su inneunge eobseoyo

Tto isseulkkayo?
Geudaereul wihae naega hal su inneun il
Algo sipeoyo naege allyeojwoyo

Gareuchyeo juseyo baeugo sipeoyo
Saranghaneun bangbeobeul chaegeuro al suneun eomneun geojanha
Nal dowa juseyo
Geu saram baro geudaenikka
Sarangeul allyeomyeon naneun geudaega

Gareuchyeo juseyo baeugo sipeoyo
Saranghaneun bangbeobeul chaegeuro al suneun eomneun geojanha
Nal dowa juseyo
Geu saram baro geudaenikka
Sarangeul allyeomyeon naneun geudaega pillyohaeyo

Kalau Bosemgers mau download lagunya klik Disini

* Perhatian jika hendak mendownload lagu tunggu sekitar 5 detik lalu klik Skip Ad / Lewati dipojok kanan atas. Terima kasih

Saturday morning jumped out of bed
And put on my best suit
Got in my car and raced like a jet
All the way to you
Knocked on your door with heart in my hand
To ask you a question
'Cause I know that you're an old-fashioned man, yeah

Can I have your daughter for the rest of my life?
Say yes, say yes 'cause I need to know
You say I'll never get your blessing 'til the day I die
Tough luck, my friend, but the answer is 'No'

Why you gotta be so rude?
Don't you know I'm human too?
Why you gotta be so rude?
I'm gonna marry her anyway

Marry that girl
Marry her anyway
Marry that girl
Yeah, no matter what you say
Marry that girl
And we'll be a family
Why you gotta be so
Rude

I hate to do this, you leave no choice
Can't live without her
Love me or hate me we will be boys
Standing at that altar
Or we will run away
To another galaxy, you know
You know she's in love with me
She will go anywhere I go

Can I have your daughter for the rest of my life?
Say yes, say yes 'cause I need to know
You say I'll never get your blessing 'til the day I die
Tough luck, my friend, 'cause the answer's still 'No"

Why you gotta be so rude?
Don't you know I'm human too?
Why you gotta be so rude?
I'm gonna marry her anyway

Marry that girl
Marry her anyway
Marry that girl
No matter what you say
Marry that girl
And we'll be a family
Why you gotta be so
Rude
Rude

Can I have your daughter for the rest of my life?
Say yes, say yes 'cause I need to know
You say, I'll never get your blessing 'til the day I die
Tough luck, my friend, but 'No' still means 'No'!

Why you gotta be so rude?
Don't you know I'm human too?
Why you gotta be so rude?
I'm gonna marry her anyway

Marry that girl
Marry her anyway
Marry that girl
No matter what you say
Marry that girl
And we'll be a family
Why you gotta be so 
Rude
Why you gotta be so
Rude
Why you gotta be so rude?


Kalau Bosemgers mau download lagu klik Disini


* Perhatian jika hendak mendownload lagu tunggu sekitar 5 detik lalu klik Skip Ad / Lewati dipojok kanan atas. Terima kasih


Saranghae, Mianhae, Geuriwohae
Saranghae, Mianhae, Geuriwohae
Saranghae, Mianhae, Geuriwohae Neoreul

Gidaryeottjanha almyeonseo doraolggabwa na oneul do
Niga olggabwa hogsi mot bulggabwa ireohge

Yeogi I am oneuldo geu jarie seo isseo
I am nae mameun nae mameun neul geureohge
I am yeogi ittjanha

Sajineul bodaga ureosseo nunmuri heulleodo nan moreugo
Sajineul bodaga sajineul bodaga ureosseo

Yeogi I am oneuldo geu jarie seo isseo
I am nae mameun nae mameun neul geureohge
I am yeogi ittjanha

Geu saram borago ddeonaji mallago
Hago sipeottdeon mari manheunde

Yeogi I am
Yeogi I am oneuldo geu jarie seo isseo
I am nae mameun nae mameun neul geureohge
I am yeogi ittjanha

Oneuldo I am
Sarangi ddeonagadeon geu gose I am nae mameun
Dasi doraogiman naneun gidaryeo

Saranghae, Mianhae, Geuriwohae
Saranghae, Mianhae, Geuriwohae
Saranghae, Mianhae, Geuriwohae Neoreul

Kalau Bosemgers mau download lagunya klik Disini


* Perhatian jika hendak mendownload lagu tunggu sekitar 5 detik lalu klik Skip Ad / Lewati dipojok kanan atas. Terima kasih

Kali ini saya akan membahasa tentang PRAMUKA. Sekarang banyak sekolah yang mencantumkan kegiatan PRAMUKA dalam ekstrakulikulernya. Untuk itu saya disini untuk memberi tahu apa itu PRAMUKA untuk pemula / baru mempelajari PRAMUKA.
PRAMUKA dulu disebut dengan pandu ( kepanduan ). PRAMUKA merupakan singkatan dari PRAJA MUDA KARANA yang memiliki arti yaitu anak muda / orang muda yang kreatif, inovatif serta mau membangun.
Organisasi PRAMUKA diindonesia :
1. Mabinas ( Majelis Pembimbing Nasional ) yang dipimpin oleh PRESIDEN. Dewan kerjanya biasa disebut Kwarnas ( Kwartir Nasional ) ketuanya Bapak ADIAKSA DAUD ( Mantan Menpora )
2. Mabida ( Majelis Pembimbing Daerah ) ketuanya GUBERNUR. Di Indonesia memiliki 33 Provinsi berarti setiap provinsi memiliki 1 Mabida. Dewan kerjanya disebut Kwarda ( Kwartir Daerah ) ketuanya KAPOLDA.
3. Mabicab ( Majelis Pembimbing Cabang ) kalau kabupaten ketuanya BUPATI kalau di kota madyah ketuanya WALI KOTA. Dewan kerjanya disebut Kwarcab ( Kwartir Cabang ) ketuanya KAPOLRES / KODIM.
4. Mabiran ( Majelis Pembimbing Ranting ) ketuanya CAMAT. Dewan kerjanya disebut Kwaran ( Kwartir Ranting ) ketuanya KAPOLSEK / KORAMIL.
5. Mabigus ( Majelis Pembimbing Gugus Depan ) ketuanya KEPALA INSTANSI / KEPALA DESA. Dewan kerjanya disebut Gudep ( Gugus Depan ) ketuanya PEMBINA GUDEP / KAHARIAN.
Tingkatan Dalam PRAMUKA :
1. PRAMUKA SIAGA ( untuk SD )
Kelompok dalam SIAGA biasa disebut dengan BARUM. Tingkatan SIAGA :
a.   Siaga Mula
b.   Siaga Bantu
2. PENGGALANG / GALANG ( untuk SMP )
Kelompok dalam penggalang disebut REGU. Nama REGU diambil dari nama pahlawan / hewan. Tingkatan GALANG :
a.   PENGGALANG RAMU
b.   PENGGALANG RAKIT
c.   PENGGALANG TERAP
Setiap REGU memiliki Pinru ( Pimpinan REGU ), Wapinru ( Wakil Pimpinan REGU ), dan Sekretaris.
3. PENEGAK / TEGAK ( untuk SMA )
Kelompok dalam PENEGAK disebut SANGGAH. Kelompok besar PENEGAK disebut PANGGALAN. Tingkatan PENEGAK yaitu BANTARA dan LAKSANA. Dewan kerja penegak disebut ANDALAN. Satuan kerja PENEGAK disebut SAKA. Jenis – jenis SAKA :
1.   SAKA BAYANGKARI
2.   SAKA BAYANGKARA
3.   SAKA TARUNABUMI
4.   SAKA DIRGANTARA ( Udara )
5.   SAKA BAHARI ( Laut )
6.   SAKA KENCANA.
Sampai disini dulu saya membahas tentang PRAMUKA dan jangan lupa saya mohon maaf  bila informasinya kurang lengkap dan saya mohon maaf  bila salah dalam penyebutan nama dan pengetikan. TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG...

“ Hay, aku Reza. Kelas IX A. Kamu menangis kenapa?”
“ Aku tak apa-apa. Kamu kelas IX A aku baru lihat kamu?”
“ Karena kamu jarang main ke kelas IX. Jadi kamu baru tau aku.”
Tiba – tiba dadaku rasanya sakit sekali, kepalaku pusing, hidungku mimisan. Waktu aku mencoba berdiri aku merasa persendianku kaku. Reza mencoba menolongku. Tapi mataku mulai gelap dan tak melihat apa – apa lagi. Saat aku sadar aku sudah berada di Rumah Sakit dengan impus ditanganku serta oksigen yang terpasang dihidungku. Ayah dan Ibu berada disamping kananku menanti dengan harap – harap cemas. Ingin rasanya aku bicara tapi ada yang aneh saat ingin bicara tenggorokanku sakit sekali. Aku mencoba memanggil ibu dengan lirih.
“ Ibu...” seketika air mataku jatuh.
“ Dea. Kenapa Dea menangis?” Bertanya dengan cemas.
“ Ibu... sakit.” Sambil memegang tenggorokanku.
“ Iya sebentar Ibu panggilin dokter.”
Ayah juga terlihat sangat cemas. Melihat kondisiku dengan wajah pucat dan bibirku yang kering. Dia memelukku dengan erat. Ku lihat wajah Ayah dan saat itu juga air mata ayah jatuh. Ya Tuhan apakah Ayah menangis? Tak lama dokter pun datang lalu Ayah merebahkan tubuhku kembali. Dokter memeriksaku setelah selesai dokter meminta Ayah untuk keruangannya.
“ Silahkan duduk pak Dito.”
“ Iya, dok. Sebenarnya anak saya sakit apa ya dok?”
“ Yang sabar ya pak. Anak bapak mengidap penyakit radang paru – paru.”
“ Astagfirulah. Deandra...”
Perasaan ayah seperti berkecamuk mendengar penjelasan dari Dokter. Saat masuk keruanganku. Wajah ayah terlihat sangat cemas. Langkahnya seperti orang bimbang. Dia mengajak Ibu berbicara diluar agar aku tak dengar. Setelah mendengar penjelasan dari Ayah, tingkah laku Ibu menjadi sama seperti Ayah. Aku mencoba bertanya pada Ibu.
“ Ibu.”
“ Ia sayang. Ada apa?”
“ Dea sakit apa? Kenapa Ayah dan Ibu terlihat cemas?”
“ Dea gak apa –apa kok. 2 hari lagi juga uda pulang. Sekarang Dea istirahat ya.”
Pagi ini Reza datang menjengukku. Dia membawakanku buah dan bilang “ Cepat sembuh ya.” Dia langsung duduk disampingku. Sosok Reza sangat perhatian, dia menanyakan aku sakit apa, uda minum obat belum dan candanya membuat aku senyum. Aneh rasanya, aku baru mengenalnya kemarin tapi terasa sangat akrab dengan Reza.
“ De, lo kapan pulang?”
“ Besok, kata dokter.”
“ Oh, lo mau makan buah, gue kupasin ya.”
“ Boleh.”
Tak hanya mengupaskan buah untukku dia juga menyuapiku. “ Reza, makasih ya sudah nolongin gue.” Mengucapkan terima kasih. “ Sama – sama, lo kok tau gue yang bawa lo ke RS?”. “ Ibu yang bilang.”
Seharian Reza nemenin aku di RS, kami bercanda dan tertawa. Kehadiran Reza sedikit membuatku lupa dengan semua masalah yang menimpaku. Ibu dari tadi belum datang dan Ayah juga. Apa mungkin mereka lagi sibuk. Uda jam 15.00 WIB. Reza pamit untuk pulang karena uda sore.
“ Gue balik ya De. Uda sore... besok gue dateng lagi!”
“ Ya makasih ya Za... tapi besokkan aku uda pulang.”
“ Yauda besok gue datang kerumah lo aja. Bye.”
“ Bye.”
Uda hampir maghrib tapi Ibu sama Ayah belum datang juga. Kemana sih mereka? Uda tau anaknya sakit bukannya di jenguk malah sibuk sendiri. Mereka sayang gak sih sama aku? Tak berapa lama Ibu datang sendirian tanpa Ayah. “ Maaf  ya De, Ibu tadi banyak urusan. Kamu uda  makan?” kelihatannya Ibu lelah banget, meski dia lelah tapi dia seolah tak ingin aku mengetahuinya.
“ Ditanya kok malah bengong.” Ibu menyadarkan ku dari lamunan.
“ Uda, tadi Reza kemari. Dia yang nemeni aku seharian.”
“ Sorry ya De. Ibu tadi banyak urusan. Tapi bukan maksud Ibu biarin kamu sendirian.”
“ Emang penting banget urusannya dari pada aku?”
“ Jangan marah dong De. Tadi Ibu ngurus surat cerai.”
Aku hanya diam saja mendengar jawaban Ibu. Mereka tetap akan bercerai, mereka tetap tak peduli walaupun aku lagi sakit. Besok sidang perceraian akan berlangsung. Aku gak tau mesti ikut siapa nantinya... Kata Dokter besok siang aku sudah boleh pulang tapi harus Cek Up seminggu sekali. Aku bingung, sebenarnya apa penyakitku? Ibu tak pernah memberitahuku. Cukup berat bagiku untuk menghadapi ini semua.
------------*-----------
Jam 08.30 WIB. Ibu pergi menghadiri persidangan. “ Dea, Ibu pergi ya.” Aku hanya mengangguk.
Aku bosen dikamar terus. Aku ingin keluar, waktu suster dateng untuk mengecek ku. Aku minta dolong sama dia. “ Suster, aku pengen keluar. Bosen disini terus.” “ Yauda, sini suster bantu.” “ Makasih, Sus.” Suster mengantarkanku ke taman. Aku memintanya untuk meninggalkan kusendiri disini, dia mengiyakan. “ Nanti kalau ada apa – apa. Suster ada di ruangan sebelah sana.” “ Iya sus.” Di taman aku menyendiri tak ada orang satupun. Air mataku pun jatuh aku menangis sekuatnya disini.
“ Kenapa hars begini? Kenapa harus aku? Ini gak adil bagiku! Tuhan... kenapa harus aku yang merasakan ini. Kapan aku bisa bahagia?” Tanya ku dalam hati.
Tak henti – hentinya aku menangis meratapi nasibku. Suster menghampiriku. “ Dea, nenek kamu dateng menjemputmu. Ayo suster antar keruangan kamu.” “ Iya, sus.” Siang ini aku pulang kerumah. Tapi bukan Mama yang menjemputku melainkan nenekku.
Sampai dirumah dia membaringkan ku dikamar. “ Dea tunggu disini dulu. Nenek mau masak sup buat kamu.”
Tok... tok... tok... “ Sebentar ya, nenek tolong buka kan pintu.” Ternyata Reza yang datang nenek menyuruhnya masuk. “ Dea ada dikamarnya.” Reza kemudian mengetok pintu kamarku. Kemudian dia masuk. Dia membawakanku buah. Lalu kami bercerita – cerita.
Persidangan telah selesai hak asuh jatuh kepada Ibu. Sedangkan Ayah tinggal dirumah nenek. Sekarang aku tinggal dengan Ibu. Selesai persidangan Ayah menjengukku dirumah. Dia bilang samaku. Ayah akan tetap datang menemuiku. Itu bisa membuatku tenang.
------------*-----------
Berapa minggu telah berlalu ....
Jam 06.30 WIB. Aku bangun untuk mandi kemudian menyisir rambutku. Saat aku berkaca, tiba-tiba foto ku dngan ayah jatuh dan pecah. Perasaanku mulai resah dan gelisah.
Telepon rumah berbunyi “ Dea, tolong angkatkan teleponnya.” Aku kemudian turun kebawah untuk mengangkat telepon. Ternyata dari nenek.
“ Halo, ada apa nek?” suara nenek terisak seperti menangis dan tidak menjawab.
“ Nenek kenapa? Kok menangis?”
“ Dea yang sabar ya?” sedikit menangis. “ Ayah kamu mengalami kecelakaan tapi nyawanya tak tertolong. Ayah kamu sudah meninggal.”
Aku tak menjawab dan menjatuhkan telepon. Rasanya persendianku sangat sakit dan kakiku seakan  tak kuat untuk berdiri hingga akhirnya aku terjatuh. Ibu melihatku dan menghampiriku. “ Dea kenapa?” dengan khawatir dia bertanya kepadaku.
------------*-----------
Aku menangis tersendu – sendu didepan zenazah ayah. Disaat aku sedang sakit Ayah pergi meninggalkanku selama – lamanya. Sambil terisak aku memanggil. “ Ayah, jangan pergi!” kemudian menangis lagi. Ibu memelukku. “ Dea, jangan nangis lebih baik Dea ngaji buat Ayah.” Sambil menitihkan air mata Ibu mencoba menghiburku. Cobaan ini terus datang bertubi – tubi menimpaku.
------------*-----------
Beberapa bulan telah berlalu...
Hari ini aku janji ketemu Reza dibelakang taman sekolah. Hari ini terasa sngat neh bagiku. Aku merasa hari ini hari terakhir bagiku. Aku dan Reza duduk berdua ditaman.
“ Za, makasih ya uda jadi teman yang baik bagiku.”
“ Iya. Kok lo ngomongnya gitu? Kayak mau pergi aja.”
“ Aku rasa aku memang mau pergi. Za aku titip salam buat Ibu.”
“ Maksudnya apa sih De? Ngomongnya ngelantur gitu?”
“ Sekali lagi aku sayang kalian semua.”
Setelah itu tubuhku terasa sangat lemah, lalu aku bersandar dibahu Reza dan akhirnya jantungku berhenti berdetak dan nafasku berhenti disandaran bahu Reza.

= TAMAT =
* Mohon maaf bila ada salah dalam pengetikan, terima kasih.

PERHATIAN!!
Jika hendak mengcopy-paste cerpen ini dari blog ini, mohon disertakan sumbernya dari http://bosemga.blogspot.com  . dan cerpen ini bukan saya yang membuatnya tapi teman saya yang bernama : FARADILLA TSANIYAH, dan saya disini untuk mempublikasikannya.
       Terima Kasih Telah Berkunjung...

Advertisement